Select Page

Apakah anggur yang diberikan kepada Yesus pada salib-Nya dicampuri empedu atau mur?

by | Apr 6, 2009 | Indonesian, International

  1. Empedu (Matius 27:34) – “Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.”
  2. Mur (Markus 15:23) – “Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.”

Empedu adalah cairan yang diambil dari hati.  Dalam bahasa Alkitab, ia dipakai untuk melukiskan kepahitan roh (Kisah Para Rasul 8:23; Ratapan 3:19). Mur adalah getah wangi yang tumbuh di daerah Arab, Abyssinia, dan India. Dipakai untuk memaniskan aroma dan rasa dari berbagai makanan. Juga dipakai dalam pembalseman mayat (Yohanes 19:39)

Menurut buku “Alleged Discrepancies of the Bible” karya Haley, halaman 28, ada dua kali Yesus ditawari anggur asam.  “Yang pertama, anggur tersebut dicampur dengan narkotika yang pahit, yang efeknya akan membius (membuat teler) Dia, tetapi Dia menolaknya. Berikutnya, suatu minuman yang tidak berobat bius diberikan kepada-Nya, yang kemudian diterima-Nya.”1 Dengan kata lain, ada dua macam minuman yang ditawarkan pada waktu yang berbeda. Meskipun ini termasuk penjelasan yang cukup menjanjikan, tetapi penjelasan ini tidak cocok dengan ayat Alkitab yang ada. Perhatikanlah tabel di mana saya tuliskan ayat-ayat yang berurutan dari Matius dan Markus dan memasukkan kedua kali Yesus ditawarkan minum.

Matius Markus
Pada permulaan penyaliban . . .
27:34 “Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.” (Bahasa Yunani untuk “anggur” di sini adalah “ozos” yang adalah campuran dari anggur asam atau cuka dan air.) 15:23 “Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.” (Bahasa Yunani dari “anggur” di sini adalah “oinos” yang berarti anggur biasa.)
. . . beberapa jam berlalu . . .
27:48 “Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.'” (Bahasa Yunani untuk “anggur asam” di sini adalah “ozos”, alias cuka seperti di atas). 15:36 “Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: “Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia.” (Bahasa Yunani untuk “anggur asam” di sini adalah “ozos”, atau cuka).

Penjelasan-pejelasan yang mungkin

Yang paling mungkin adalah, baik empedu maupun mur kedua-duanya dicampurkan ke dalam anggur asam tersebut. Ayat Alkitab yang ada tidak secara eksplisit menyatakan hal ini, tetapi juga tidak memustahilkan kemungkinan ini. Bagaimanapun “Orang zaman dulu seringkali memasukkan mur ke dalam anggur supaya menghasilkan aroma dan rasa yang baik.”2

Hal ini berarti bahwa sangatlah mungkin bahwa cuka atau anggur asam tersebut sudah mengandung mur di dalamnya, sebagaimana yang biasa diminum di antara tentara Romawi, dan empedu ditambahkan belakangan. Masing-masing penulis menekankan aspek yang berbeda.

Lebih jauh lagi, ayat-ayat di atas tidaklah merupakan kontradiksi bila kita memahami apa arti dari kontradiksi, yaitu suatu kondisi di mana suatu pernyataan dari satu ayat tertentu meniadakan kemungkinan dari (memustahilkan) ayat lainnya. Secara teknis, dimasukkannya kedua bahan yaitu empedu dan mur dalam anggur asam adalah sangat mungkin terjadi.

Penjelasan kedua yang mungkin adalah bahwa Matius 27:34 dan Markus 15:23 adalah menjelaskan dua kejadian yang berbeda. Bukti tekstual  yang mendukung adalah kenyataan bahwa dalam kedua ayat di atas dipakai dua kata Bahasa Yunani yang berbeda: “ozos” dalam Matius untuk “anggur” sementara Markus mencatat dengan kata “oinos”. Kedua kata yang berbeda ini ditambah dengan pemakaian kata Bahasa Yunani yang berbeda “chole” untuk “empedu” dalam Matius dan “smurna” untuk “mur” dalam Markus, mungkin merupakan petunjuk bahwasanya kedua kejadian tersebut merupakan dua kejadian yang berbeda. Bagaimanapun, meski penjelasan ini cukup baik tetapi tidak terlalu mungkin karena konteks dari kedua ayat tersebut menunjukkan bahwasanya kedua ayat tersebut mengacu pada kejadian yang sama.

Ketiga, mungkin telah terjadi kekeliruan penyalinan yang belum diketahui. Saya katakan belum diketahui karena saya belum menemukan adanya catatan mengenai variasi tekstual antara Matius dan Markus mengenai ayat-ayat yang sedang kita soroti ini. Hal ini tidaklah menutup kemungkinan bahwasanya kita akan menemukan adanya variasi tekstual dari ayat-ayat di atas di kemudian hari yang mungkin menjelaskan masalah ini. Bagaimapun, pendapat ini adalah argumen yang bisu (argument of silence) dan tidak terlalu disukai.

Saya simpulkan bahwa penjelasan yang paling mungkin adalah penjelasan yang pertama, bahwa baik mur maupun empedu kedua-duanya dicampurkan di dalam anggur asam tersebut.

  • 1. “The first time, the wine drugged with bitter narcotics, the effect of which would be to stupefy him, he did not receive.  Afterward, some drink free from drugs was given him, which he accepted.”
  • 2. “The ancients used to infuse myrrh into wine to give it a more agreeable fragrance and flavour.” dari Enhanced Strong’s Lexicon, (Oak Harbor, WA: Logos Research Systems, Inc.) 1995.

SUPPORT CARM

Thank you for your interest in supporting CARM. We greatly appreciate your consideration!

SCHOOLS USER LOGIN

If you have any issues, please call the office at 385-246-1048 or email us at [email protected].

MATT SLICK LIVE RADIO

Call in with your questions at:

877-207-2276

3-4 p.m. PST; 4-5 p.m. MST;
6-7 p.m. EST

You May Also Like…