Select Page

Siapakah Yesus menurut rasul Yohanes?

by | Apr 3, 2009 | Indonesian, International

Siapakah Yesus menurut Rasul Yohanes? Apakah Ia hanyalah sekedar manusia biasa, seorang malaikat dalam daging manusia, atau apakah Ia adalah Allah yang berinkarnasi (lahir dalam dunia)? Jawaban terhadap pertanyaan ini sangatlah penting karena akan menentukan apakah anda telah berdiri dalam relasi yang benar dengan kebenaran itu sendiri. Karena benar atau tidaknya iman anda semata-mata ditentukan oleh kepada siapa anda beriman, maka sangatlah krusial bagi anda untuk mengimani Juru Selamat yang sejati. Jadi, siapakah Juru Selamat yang sejati itu? Apakah Ia itu Allah sendiri atau bukan? Apakah Ia seorang malaikat yang menjadi manusia atau bukan? Atau apakah Ia hanyalah sekedar seorang guru yang sangat bijak?

Injil Yohanes berbeda dari ketiga Injil lainnya. Injil Matius, Markus, dan Lukas disebut sebagai Injil-Injil sinoptik karena ketiga Injil ini sangatlah mirip satu dengan lainnya. Tetapi, Yohanes mempersembahkan Yesus dalam sudut pandang yang berbeda dari ketiga Injil tersebut.

Sebagai tambahan, Yohanes menulis juga surat-surat Yohanes dan kitab Wahyu. Dalam tiap tulisannya itu, Yesus selalu dipresentasikan dengan cara yang khusus. Mari kita lihat, bagaimana Yohanes memandang Yesus.

Konsep Yohanes mengenai Yesus dimulai dengan bagian pembukaan (introduksi) pada Injilnya (Yohanes 1:1-14) dan surat pertamanya (1 Yohanes 1:1-10). Yohanes menuliskan introduksinya dengan cara yang paralel dengan pembukaan kitab Kejadian, keparalelan ini bukanlah sekedar kebetulan belaka. Tidak diragukan lagi, opini Yohanes pada pembukaan Injil dan suratnya itu telah menyamakan Yesus dengan karya penciptaan Allah dengan frase “pada mulanya”. Mari kita perhatikan.

Injil Yohanes 1 Yohanes Kejadian
‘Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 2Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. (1:1-2) “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup–itulah yang kami tuliskan kepada kamu. (1:1) “Pada mulanya ….” (1:1)
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” (1:3) ” . . . Allah menciptakan langit dan bumi. (1:1)
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.” (1:4-5). “. . . tentang Firman hidup” (1:1b).

” . . .Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.” (1:5)”

” . . . sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya.” (2:8).

“Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.” (1:3-4)
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,…” (1:14) “Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.” (1:2) “Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk,…” (3:8)

Keparalelan antara Injil Yohanes, 1 Yohanes, dan Kejadian adalah bukti yang nyata dan jelas. Terminologi (istilah) yang dipakai adalah sangat mirip. Tema-temanya hampir identik. Jelaslah, Yohanes menganggap Yesus sebagai luar biasa penting dan menggunakan banyak sekali cara pengungkapan yang menyamakan-Nya dengan Allah.

Tetapi Yohanes tidak lantas meninggalkan perbandingan tematis antara Firman dan Allah setelah pasal-pasal pembukaan itu. Ia tetap terus-menerus menunjukkan kualitas Ke-Illahian Yesus dalam keseluruhan tulisannya.

Dalam Injil Yohanes

Saya telah menyebutkan di atas bahwa Yohanes 1:1,14 di mana Yesus yang pada mulanya bersama-sama dengan Allah, dan yang adalah Allah, Firman yang menjadi manusia. Yohanes juga mempresentasikan Yesus sebagai:

  1. Pemberi hidup yang kekal (Yohanes 10:27);
  2. roti hidup (Yohanes 6:35,51 – suatu pernyataan kembali yang terang-terangan atas manna yang pernah diberikan Allah dari surga dalam Yohanes 6:32-35);
  3. jalan, kebenaran, dan hidup (14:6);
  4. terang dunia (8:12);
  5. yang berasal dari Bapa (8:23-24).
  6. Sang ‘AKU adalah AKU’ (Allah sendiri) (8:58) — lihat juga Keluaran 3:14.Catatan: Kata aku telah ada dalam Yohanes 8:58, merupakan terjemahan dari kata Bahasa Yunani “Ego Eimi”  yang setara dengan Bahasa Ibrani “Ani Hu” (yang bisa diterjemahkan sebagai AKU adalah AKU, atau I AM who I AM dalam Bahasa Inggris) merupakan cara khas Allah dalam memperkenalkan/ menyebut diri-Nya, sebagaimana Ia memperkenalkan/ menyebut diri-Nya dalam Perjanjian Lama (contohnya dalam Keluaran 3:14).
  7. yang satu (sama) dengan Bapa (10:30) yang menyebabkan orang-orang Yahudi ingin membunuh-Nya – lihat juga Imamat 24:16;
  8. yang memiliki kemuliaan yang sama dengan Allah sebelum penciptaan (17:5); perhatikanlah bahwa Allah tidak pernah membagi kemuliaan-Nya dengan siapa pun, (Yesaya 42:8);
  9. Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya yang dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah (Yohanes 5:18);
  10. yang harus menerima hormat yang sama dengan yang anda berikan kepada Bapa (Yohanes 5:23);
  11. tahu segala sesuatu (Yohanes 21:17 – sesuatu yang hanya Allah yang dapat melakukannya).
  12. Dan dalam Yohanes 18:5, dalam Taman Getsemani ketika Yesus menjawab mereka yang datang untuk menangkap Dia dengan pernyataan “Akulah Dia, para penangkap itu mundur dan jatuh ke tanah.

Apakah tepat jika mengatakan bahwa Yohanes dalam Injilnya hanyalah menganggap Yesus sekedar seorang manusia biasa atau bahkan sebagai seorang malaikat yang khusus? Apakah kemampuan memberikan hidup kekal adalah hal yang dapat dilakukan oleh manusia biasa atau seorang malaikat? Apakah mungkin seorang manusia atau malaikat menjadi jalan, kebenaran, dan hidup, atau menjadi terang dunia? Apakah seorang ciptaan sama dengan Bapa, atau apakah ciptaan memiliki/ berbagi kemuliaan dengan Allah, atau tahu segala sesuatunya? Tidak. Sama sekali tidak.

Dalam Kitab Wahyu

Yohnes kembali menggunakan tema-tema Perjanjian Lama yang berhubungan dengan Allah dan mengaplikasikannya kepada Yesus dalam Kitab Wahyu.

“…Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. (Wahyu 1:17-18). “Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.” (Yesaya 44:6)
“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (Wahyu 22:12-13) “Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.” (Yesaya 40:10)
“Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” (Wahyu 17:14; 19:16). “yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (1 Timotius 6:15-16).
“Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 7:17) “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; (Mazmur 23:1-2)

Tema-tema ke-Illahian terdapat dalam keseluruhan kitab Wahyu. Yesus dan Allah kedua-dua-Nya disebut sebagai yang awal dan yang akhir. Kedua-Nya datang untuk memberikan upah. Kedua-Nya adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Kedua-Nya adalah Gembala yang Illahi.

Tidaklah mengherankan bahwa dalam tiga ayat yang signifikan dalam Injilnya, Yohanes mencatat Yesus berbicara mengenai Diri-Nya Sendiri:

  • “Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” (Yohanes 8:24). Catatan: Frase “Akulah Dia” juga merupakan terjemahan dari Ego Eimi, lihat catatan pada poin 6 dalam seksi “Dalam Injil Yohanes” di atas.
  • “Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. (Yohanes 8:28).
  • “Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yohanes 8:58). Catatan: Frase “Aku telah ada” juga merupakan terjemahan dari Ego Eimi, lihat catatan pada poin 6 dalam seksi “Dalam Injil Yohanes” di atas.

Jelaslah bahwa Yohanes meyakini bahwa Yesus lebih dari sekadar manusia atau pun malaikat. Ia adalah Allah dalam daging manusia: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah . . .Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,…. ” (Yohanes 1:1, 14).

SUPPORT CARM

Thank you for your interest in supporting CARM. We greatly appreciate your consideration!

SCHOOLS USER LOGIN

If you have any issues, please call the office at 385-246-1048 or email us at [email protected].

MATT SLICK LIVE RADIO

Call in with your questions at:

877-207-2276

3-4 p.m. PST; 4-5 p.m. MST;
6-7 p.m. EST

You May Also Like…