Select Page

Berapa ekor keledai yang dibawakan kepada Yesus?

by | Mar 26, 2009 | Indonesian, International

  1. Keledai dan anaknya (Matius 21:2-7) – “dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. 3Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.” 4Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: 5″Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” 6Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. 7Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.”
  2. Seekor keledai muda (Markus 11:2-7) – “dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. 3Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini.” 4Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. 5Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: “Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?” 6Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. 7Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.”
  3. Seekor keledai muda (Lukas 19:30) – “dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari.”

Tidak terdapat kontradiksi sama sekali.  Matius 21:2-7 menceritakan kepada kita bahwa terdapat seekor keledai dan anaknya. Markus dan Lukas memfokuskan pada anaknya saja dan menjelaskan bahwa anak keledai itu belum pernah ditunggangi orang. Markus dan Lukas memfokuskan diri pada masalah belum pernah ditungganginya keledai itu sementara Matius memfokuskan diri pada penggenapan nubuat (Matius 21:4-5). Logisnya, jika memang ada dua ekor keledai, maka paling tidak memang ada seekor keledai. Hanya menyebutkan satu ekor saja tidaklah berarti bahwa tidak terdapat keledai lain di situ. Ini bukan permainan verbal. Ini masalah logika. Ingatlah bahwa para penulis Injil memiliki tujuan tertentu dalam menuliskan Injil-Injil mereka. Tujuan Injil bukanlah untuk menceritakan kembali kejadian-kejadian secara kronologis dan mendetil hingga sekecil-kecilnya. Tujuannya adalah menyampaikan keabsahan Kristus. Fakta bahwa Markus dan Lukas hanya menyebutkan mengenai seekor keledai muda tidaklah berarti bahwa ini adalah kontradiksi sebagaimana kalau misalnya Frank dan Joe datang ke rumah saya kemarin malam tetapi hari ini saya menceritakan kepada teman saya apa saja yang telah dikatakan oleh Joe di rumah saya kemarin dan tidak menyebut-nyebut tentang si Frank sama sekali.

Zakharia 9:9 adalah bagian Alkitab yang diacu oleh Matius.  Ayat ini berbunyi, “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”  Dapat kita lihat di sini bahwa Matius memasukkan kedua ekor keledai itu karena memang dinubuatkan dua ekor (seekor keledai dan seekor keledai muda – tejemahan Indonesia memang memberi kesan satu ekor, terjemahan yang lebih baik dapat dibaca dalam Alkitab Bahasa Inggris versi NSB).

Lalu, mengapa sampai bawa dua kalau yang bakal ditunggangi cuma satu?  Jawabannya sederhana, keledai muda itu masih muda sehingga masih sangat melekat/ dekat dan tergantung pada induknya, demikian juga sebaliknya induknya pun masih sangat melekat pada anaknya.  Kedua binatang ini akan ke mana-mana berdua sebagai induk dan anak sebagaimana yang lazim terjadi pada berbagai spesies binatang di dunia ini.

Akhirnya, para murid tidaklah mencuri keledai-keledai itu. Alkitab bahasa Indonesia menterjemahkan kalimat setelah “Tuhan memerlukannya” dengan “Ia akan segera mengembalikannya” (Matius 21:3 dan Markus 11:3) seolah-olah Yesus yang akan mengembalikan keledai itu, padahal teks Yunaninya bukan kata “mengembalikan” yang dipakai sebagai predikat tetapi “apostello” yang berarti “mengirimkan untuk suatu pekerjaan/ mengutus.” Artinya Yesus mengantisipasi bahwa orang yang mendengar bahwa “Tuhan memerlukannya” akan mengirimkannya kepada Yesus artinya dengan sukarela pemilik binatang itu telah meminjamkannya untuk keperluan Yesus. Hal ini dipertegas dengan keterangan Markus 11:6 di mana orang-orang yang mendengarkan itu membiarkan mereka membawa keledai itu. Sudah tentu, Yesus tidak akan menganjurkan murid-muridnya mencuri.

SUPPORT CARM

Thank you for your interest in supporting CARM. We greatly appreciate your consideration!

SCHOOLS USER LOGIN

If you have any issues, please call the office at 385-246-1048 or email us at [email protected].

MATT SLICK LIVE RADIO

Call in with your questions at:

877-207-2276

3-4 p.m. PST; 4-5 p.m. MST;
6-7 p.m. EST

You May Also Like…